Jumat, 08 April 2016
takdir ALLAH AZZA WAJALLA
Sesuatu yang Kau Anggap Baik Belum Tentu Baik
Disisi Allah Begitupula Sebaliknya
“diwajibkan atas kamu berperang, Padahal
berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia
Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS: 2;216)
Berkata ibnul qoyim rohimahulloh
Didalam ayat ini terdapat beberapa hikmah,
rahasia-rahasia, dan kemaslahatan bagi seorang
hamba. Sesungguhnya hamba tatkala mengetahui
bahwa sesuatu yang dibenci kadang datang
berbarengan dengan hal-hal yang dicintai, dan hal-
hal yang dicintai kadang datang dengan hal-hal
yang di benci. Dengan hal ini seseorang Tidak aman
tatkala mendapatkan kesenangan akan selalu
diiringi dengan sesuatu bahaya, dan sesuatu yang
bahaya akan diiringi dengan hal-hal yang
kebahagiaan kerena tidak ada seorangpun yang
mengetahui hari esok , sesungguhnya Allah maha
mengetahui dan kalian tidak mengetahui. Sehingga
mewajibkan bagi seorang hamba mempunyai
beberapa perkara, yaitu:
1. tidak ada yang hal mendantangkan manfaat,
kebahagiaan kecuali ia harus melakukannya
walaupun ia anggap itu berat dan menyakitkan.
Karena pada akhirnya ia akan mendapatkan
kebaikan, kebahagiaan, kelezatan, dan
kegembiraan, walaupun jiwanya sangat membenci
hal itu tetapi hal itu lebih baik baginya, sebaliknya
tidak ada hal yang sangat membahayakan kecuali
tatkala ia melanggar larangan-larangan Allah
walaupun hawa-nafsunya sangat cinta, dan selalu
mendorong kepada hal itu. Karena pada akhirnya
akan membuahkan kesakitan, kepedihan, kesedihan,
keburukan, mushibah. Sedangkan tugas akal ini
adalah mengemban hal-hal yang ringan untuk
mendapatkan kelezatan yang sangat besar,
kebaikan yang banyak dan menghindari kesenangan
yang semu karena pada akhirnya akan
mendatangkan kesengsaraan yang lama dan
keburukan yang panjang.
Orang yang bodoh hanya melihat sesuatu itu pada
permulaannya saja, seakan-akan perkaranya selalu
susah, sengsara dari awalnya sampe akhir.
Sedangkan orang yang yang pintar berakal melihat
sesuatu perkara pada tujuan akhirnya. Dia melihat
akhir semua perkara dan kemaslahatan dari
perkara itu. Bahwa dibalik itu semua ada kebaikan
yang besar bagi dirinya.
Dia melihat larangan-larangan Allah ibarat makan
yang lezat yang terdapat racun yang
membahayakan. Setiap kali ia ingin memakannya
maka ia tahan karena terdapat racun didalamnya.
Sebaliknya tatkala ia melihat perintah-perintah
Allah ibarat obat yang pahit yang membawa
kesembuhan dan kesehatan, setiapkali ia
menghindari dari obat tersebut hatinya selalu
mendorongnya untuk meminum obat tersebut
karena terdapat kesembuhan dan kesehatan
didalamnya. Akan tetapi didalam hal ini seseorang
harus mempunyai bekal ilmu pengetahuan yang
sangat mendalam dari permulaanya, disertai
dengan kesabaran yang sangat kuat didalam
menjalani terapi yang sangat pahit dan berat ini,
hingga ia mendapatkan hasil yang memuaskan, dan
kesembuhan yang sempurna. Apabila keyakinan dan
kesabaran hilang darinya akan luput pula
kesembuhan tersebut. Dan apabila keyakinan dan
kesabarannya menguat akan semakin ringan
bebannya didalam mencari kebaikan yang abadi dan
kelezatan yang kekal selamanya.
2.Diantara rahasia dari ayat ini adalah, mewajibkan
bagi seorang hamba untuk selalu menyerahkan
perkaranya kepada Yang Maha Mengetahui hal-hal
yang ghoib, mengetahui perkara yang akan datang,
serta ridho terh -adap keputusan-Nya, serta
menjalankan ketentuan yang Allah pilih baginya
diiringi dengan mengharapkan pahala dan kebaikan
dari Allah azza wajalla.
3. dalam hal ini ia tidak boleh mencela, membantah
ketentuan Allah azza wajalla. Tidak boleh
mengatakan “Allah tidak adil didalam hal ini” ,
“kenapa Allah berbuat kepadaku seperti ini”, dan
lain sebaginya dari kata-kata membantah terhadap
ketentuan Allah azza wajalla. Karena bisa jadi
kehancuran dan kebinasaannya itu dari apa yqang ia
senangi tetapi ia tidak mengetahui. Tetapi ia harus
meminta dan trus meminta kebaikan kepada Alla
azza wajalla terhadap musibah yang menimpanya.
Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat selain
daripada itu.
3.apabila ia telah menyerahkan semuanya kepada
Allah, dan telah ridha dari ketentuan yang Allah
pilih baginya, maka Allah akan tolong ia dengan
kekuatan dan kesabaran, akan Allah palingkan
baginya segala mushibah dan malapetaka dari
dirinya. Dan Allah tampakan padanya kebaikan yang
banyak yang sebelumnya belum pernah terjadi
padanya.
4. Allah perlihatkan baginya keburukan-keburukan
setelahnya pada setiap keinginan dia. Sehingga ia
bisa konsentrasi menerima taqdir dan ketentuan
dari-Nya dan mentadaburi ketentuan Allah yang
kadang ia sadar terkadang juga tidak
menyadarinya. Akan tetapi iapun tidak bisa keluar
dari taqdir Allah azza wajalla. Kalu seandainya ia
ridho menerima ketentuan Allah terhadap dirinya
maka akan menjadi hamba yang bersyukur dan
terpuji dan kalau tidak maka ia tetap dalam
ketentuan Allah tidak bisa keluar darinya diapun
menjadi tercela dan celaka karena ia memilih
ketentuannya sendiri. selama ia menyerahkan
semuanya kepada Allah serta ridho kepada-Nya
akan meringankan terhadap musibahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)